Salah satu contoh tayangan yang menurut saya kurang bermutu adalah Yuk Keep Smile (YKS). Tayangan menjadi tayangan unggulan di TransTV. Walaupun begitu banyak keluhan dari masyarakat kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), namun pihak TransTV tetap maju terus pantang mundur.
Ada
yang menarik sekali jika mencermati tayangan hiburan tv saat ini.
Hampir banyak kemiripan satu sama lain. Salah satunya adalah melibatkan
kru program untuk ikut meramaikan acara tersebut. Mulai hanya sekedar
bergoyang sampai ikut-ikutan aktif dalam lakon. Fenomena ini tidak hanya
pada acara YKS, beberapa acara lain seperti Dahsyat pun termasuk yang
memperlihatkan bagaimana kru program ikut mendampingi Raffi Ahmad.
Saya
melihat betapa kru-kru tv tersebut sangat enjoy dan menikmati sekali
program yang mereka buat. Keceriaan dan senyuman tergambar jelas diraut
wajah mereka.
Jika
melihat dari faktor ekonomi, reward yang didapat mungkin sebanding dengan
kenaikan rating. Kerja keras kru tv berbaloi. Namun, boleh juga kita
pertanyakan dimanakan idealisme? Jika melihat kru-kru yang terlibat
mayoritas mereka sangat muda-muda. Sangat jelas fresh graduate, baru
lepas dari PT.
Saya
masih ingat, dulu semasa kuliah, inginnya bikin produksi yang bersih
dari campur tangan kapitalisme. Ide-ide jangan terkontaminasi, ide-ide
harus menginspirasi yang nonton. Pokoknya apa yang kita buat harus
benar-benar ada manfaatnya. Tidak terlihat konyol seperti tayangan
hiburan saat ini. Saya yakin apa yang ada dalam pikiran saya dan
teman-teman dulu pasti sama dengan mereka yang pernah menjadi mahasiswa.
Mereka
yang pernah sekolah broadcasting pasti paham soal hal ini. Membuat
produksi yang baik. Sebenarnya tidak harus bersekolah di jurusan
broadcasting atau komunikasi untuk dapat bekerja di stasiun tv. Ya,
mantan-mantan mahasiswa itu sebenarnya tahu apa yang sebenarnya harus
mereka produksi. Sesuatu yang baik untuk masyarakat. Mendidik dan
mencerdaskan sekalipun lewat tayangan hiburan. Tapi apa yang kita
saksikan sejauh ini?
Ini
hanya kegusaran saya pribadi. Menyaksikan orang-orang muda yang
berkecimpung dalam dunia kepenyiaran sepertinya harus melepaskan
idealisme mereka. Apa yang dulu mereka perjuangkan harus luntur demi
kepentingan pemodal. Demi rating dan materi, orang-orang muda yang saya
yakin punya ide kreatif terpaksa seperti melacurkan diri. Menari-nari
seirama musik dan tepuk tangan penonton semu sambil tetap menutup mata
dan telinga bahwa masyarakat banyak yang mengecam.
Mau sampai kapan ini idealisme orang muda tergadaikan? Hanya mereka yang bisa menjawab.
EmoticonEmoticon