Maksud hati mau menyenangkan hati teman-teman kantor dengan menghadiahkan flashdisk sebagai souvenir, namun kekecewaanlah yang didapat. Bayangkan, tidak satupun flashdisk (USB Flash Drive) bisa digunakan.
Seorang teman, sebut saja C, yang melancong ke Tiongkok beberapa waktu lalu menyempatkan untuk mencari souvenir di Ladies Market. Bagi yang sering bepergian ke Tiongkok, tempat shopping di Hong Kong ini tentu bukan nama yang asing. Boleh dikatakan ini salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Selain karena katanya harga di pasar ini murah-murah, Ladies Market bisa dibilang one stop shopping jika berburu cinderamata. Pasar ini menjual pakaian, tas, pernak-pernik cinderamata, sampai barang elektronik yang harganya bisa ditawar.
Di Ladies Market C tertarik dengan flashdisk beraneka rupa yang terlihat lucu. Dikemas dalam wadah khusus sehingga sangat spesial jika dijadikan souvenir.
Lagi pula flashdisk pasti lebih bermanfaat dibanding dengan gantungan kunci misalnya. Harga penawaran adalah 100 dollar HK untuk 10 flashdisk. Mengingat ada banyak teman yang harus diberi, C lalu membeli 16 flashdisk berkapasitas masing-masing 32 GB dengan kesepakatan harga 150 dolar HK. Jadi harga 1 flashdisk hanya sekitar 18 ribuan saja dengan kurs 1 dolar HK kurang lebih 1800 rupiah. Bisa dibilang harga yang super murah dibandingkan dengan harga flashdisk 32 GB di Indonesia yang masih di atas seratus ribuan.
Lagi pula flashdisk pasti lebih bermanfaat dibanding dengan gantungan kunci misalnya. Harga penawaran adalah 100 dollar HK untuk 10 flashdisk. Mengingat ada banyak teman yang harus diberi, C lalu membeli 16 flashdisk berkapasitas masing-masing 32 GB dengan kesepakatan harga 150 dolar HK. Jadi harga 1 flashdisk hanya sekitar 18 ribuan saja dengan kurs 1 dolar HK kurang lebih 1800 rupiah. Bisa dibilang harga yang super murah dibandingkan dengan harga flashdisk 32 GB di Indonesia yang masih di atas seratus ribuan.
Kegirangan teman-teman kantor C saat memilih flashdisk sesuai dengan karakter yang disukai berujung kekecewaan. Diawali ketika salah seorang teman coba menggunakan flashdisk tersebut. Komputer tidak bisa mendeteksi flashdisk itu. Coba pindah port usb, ternyata sama saja. Terakhir coba ditest di komputer lain, ternyata tetap tidak terdeteksi.
Lalu semua flashdisk dicoba yang hasilnya sungguh mengejutkan karena tidak satupun yang terbaca oleh komputer. Akhirnya salah satu teman berinisiatif untuk membongkar flashdisk miliknya disaksikan C dan teman-temannya. Alangkah terkejutnya karena di dalam flashdisk sama sekali tidak terdapat flash memory (chip) atau pun mikro kontroler. Di dalam flashdisk itu hanya ada papan PCB kosong tanpa ada komponen apa-apa!
[caption caption="Komponen di dalam sebuah flashdisk
Kejadian ini tentu bisa jadi pelajaran bagi siapa saja yang ingin membeli souvenir di Ladies Market. Agar lebih teliti dan berhati-hati. Tidak tergiur dengan bentuk yang cantik serta harganya yang murah. Sebenarnya amaran ini tidak hanya berlaku ketika berbelanja di Ladies Market saja. Boleh dikatakan setiap negara atau kota-kota tujuan wisata punya tempat belanja favorit para pelancong. Di mana kadang kala dimanfaatkan oleh penjual-penjual nakal dengan memanfaatkan kecilnya kemungkinan pembeli datang kembali untuk komplain ketika sadar kalau mereka sudah tertipu.
Salam Kompasiana
EmoticonEmoticon